Jumat, 04 Juni 2010

makalah penelitian bab 4

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Kebijakan penjualan kredit PT. House Of Saralee Cab. Pramuka
Pada perusahaan ini seluruh transaksi penjualan kredit dikelola oleh suatu departemen khusus yang diberi nama departemen kredit. Dimana departemen tersebut berfungsi untuk mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan setiap transaksi penjualan secara kredit. Jadi dalam hal ini setiap transaksi penjualan kredit harus dilaporkan kepada departemen kredit, selanjutnya departemen kredit tersebut menilai bonafiditas debitur atau calon debitur yang mengajukan pembelian secara kredit. Penilaiannya adalah sebagai berikut. Untuk debitur lama atau pelanggan dinilai berdasarkan pengalaman dan data penerimaan kas dari debitur tersebut yang tercantum dalam buku pembantu piutang, sedangkan untuk calon debitur baru penilaian dilakukan lebih cermat lagi, karena mungkin belum mempunyai sejarah piutang mengenai debitur tersebut, yaitu dengan cara mencari informasi dari luar perusahaan salah satunya adalah dengan melakukan survey ke tempat debitur tersebut. Setelah departemen kredit mengetahui bonafiditas debitur tersebut barulah diputuskan bahwa transaksi tersebut disetujui atau ditolak.
Setelah mendapat persetujuan dari departemen kredit maka transaksi penjualan kredit itupun dapat dilaksanakan. Dan jurnal yang dibuat oleh perusahaan atas kejadian tersebut adalah dengan mendebet rekening penjualan dan mengkredit rekening piutang dagang.
Untuk metode pencatatan yang digunakan oleh perusahaan adalah metode langsung dimana pada akhir periode tidak ada taksiran kerugian piutang yang dibebankan, tetapi kerugian piutang baru diakui pada waktu diketahui ada piutang yang tidak dapat ditagih. Bila jelas-jelas diketahui adanya piutang yang tidak dapat ditagih, maka piutang terseut baru dihapuskan dan dibebankan pada rekening kerugian piutang.
Penerimaan dari piutang yang sudah dihapus akan dikreditkan ke rekening kerugian piutang bila buku-buku belum ditutup. Tetapi bila penerimaan piutang yang sudah dihapus itu terjadi sesudah buku-buku ditutup maka akan dikreditkan ke rekening penerimaan piutang yang sudah dihapus.
Penggunaan metode langsung tidak dapat menunjukkan jumlah piutang yang diharapkan akan ditagih dalam neraca, karena neraca hanya menunjukkan jumlah piutang bruto. Berdasarkan hal tersebut di atas jika diketahui pada tanggal 31 Desember 2002 piutang yang belum dilunasi adalah sebesar Rp 28,556,620,- yang terdiri dari piutang Miftah Ilmiati sebesar Rp 9,912,120 dan piutang Baby Mathilda Rp 18,644,500. Dengan adanya piutang yang belum dilunasi hingga tanggal 31 Desember 2002 ini akan berpengaruh pada penyajian informasi mengenai pendapatan penjualan dalam statemen Rugi-Laba dan penyajian piutang dagang dalam neraca, seperti ditunjukkan sebagai berikut :
PT. House Of Saralee Cab. Pramuka
Laporan Rugi Laba
Per 31 Desember 2002

Penjualan Rp 284,725,800
HPP Rp 189,800,000

Laba Kotor Rp 94,925,800
Dikurangi :
Biaya Penjualan Rp 11,750,300
Biaya Adm & Umum Rp 10,100,500
Kerugian Piutang Rp 17,875,350
Biaya Lain-Lain Rp 1,850,700
Total Biaya (Rp 41,576,850)
Laba Sebelum Pajak Rp 53,348,950
Pajak (Rp 10,375,500)
Laba Ditahan Rp 42,973,450

PT. House Of Saralee Cab. Pramuka
Neraca
Per 31 Desember 2002

Aktiva Hutang
Aktiva lancar : Hutang lancar :
Kas Rp 100,750,000 Hutang pajak Rp 5,120,500
Piutang dagang Rp 120,400,250 Hutanglain-lain Rp 25,236,725
Persediaan barang Rp 48,725,500 Tot. hutang lancar Rp 8,870,500
Biy dibayar dimuka Rp 21,850,200 Hut. jangka panjang :
Total aktiva lancar Rp 291,725,950 Pinjaman bank Rp 90,785,300
Modal sewa Rp 67,500,000
Aktiva tetap : Tot.hut.jk.Panjang Rp 160,285,300
Depresiasi Rp 50,780,400 Total hutang Rp 169,155,800
Akum. depresiasi Rp (14,835,000 ) Modal :
Total aktiva tetap Rp 65,615,400 Modalpemilik Rp 145,166,750
Aktiva lain-lain Rp 17,830,000 Laba ditahan Rp 42,973,450
Total aktiva Rp 375,171,350 Total Hut. & Modal Rp 375,171,350

Laporan keuangan di atas belum menyajikan informasi mengenai piutang Miftah Ilmiati dan piutang Baby Mathilda yang belum terlunasi pada tahun 2002, karena piutang tersebut baru diakui sebagai kerugian piutang pada tahun 2003 dimana piutang kedua debitur ini ternyata tidak dapat tertagih, karena kedua debitur tersebut bangkrut dan tidak dapat melunasi hutang-hutangnya. Dengan adanya kejadian ini setelah mendapat persetujuan dari departemen kredit, pihak perusahaan menyatakan bahwa piutang tersebut akan dihapuskan.
Adapun jurnal yang dibuat untuk mencatat kejadian tersebut adalah sebagai berikut :
Kerugian Piutang Rp 28,556,620
Piutang Rp 28,556,620

Dengan adanya penghapusan piutang tersebut maka akan berpengaruh pada laba dan kekayaan perusahaan. Berikut ini adalah laporan keuangan PT. House Of Saralee Cab. Pramuka setelah adanya penghapusan piutang tersebut :

PT. House Of Saralee Cab. Pramuka
Laporan Rugi Laba
Per 31 Desember 2003


Penjualan Rp 301,606,213
HPP Rp 177,537,554

Laba Kotor Rp 124,068,659

Dikurangi :
Biaya Penjualan Rp 15,275,300
Biaya Adm & Umum Rp 12,920,000
Kerugian Piutang Rp 28,556,620
Biaya Lain-Lain Rp 4,250,250
Total Biaya (Rp 61,002,170)

Laba Sebelum Pajak Rp 63,066,489
Pajak (Rp 11,589,595)

Laba Ditahan Rp 51,476,894



Dari laporan Laba Rugi tersebut kita dapat mengetahui berapa besarnya kerugian piutang yang diderita oleh perusahaan setelah adanya penghapusan piutang secara langsung yaitu sebesar Rp 28,556,620.
Dan berikut ini adalah penyajian piutang pada neraca perusahaan pada 31 Desember 2003.
PT. House Of Saralee Cab. Pramuka
Neraca
Per 31 Desember 2003

Aktiva Hutang
Aktiva lancar : Hutang lancar :
Kas Rp 102,274,500 Hutang pajak Rp 7,329,875
Piutang dagang Rp 131,799,480 Hutanglain-lain Rp 3,750,000
Persediaan barang Rp 80,375,250 Tot. hutang lancar Rp 11,079,875
Biy dibayar dimuka Rp 11,472,300 Hut. jangka panjang :
Total aktiva lancar Rp 325,921,530 Pinjaman bank Rp 90,811,900
Modal sewa Rp 87,531,750
Aktiva tetap : Tot.hut.jk.Panjang Rp 178,343,650
Depresiasi Rp 73,103,821 Total hutang Rp 189,423,525
Akum. depresiasi Rp (37,018,432 ) Modal :
Total aktiva tetap Rp 36,085,389 Modalpemilik Rp 145,000,000
Aktiva lain-lain Rp 23,893,500 Laba ditahan Rp 51,476,894


Total aktiva Rp 385,900,419 Total Hut. & Modal Rp 385,900,419

Dari Neraca di atas kita juga dapat melihat jumlah piutang yang disajikan sudah merupakan piutang bersih. Jumlah ini didapat dari pengurangan dari saldo piutang tahun 2003 dengan kerugian piutang tak tertagih, yaitu :
Rp 160,356,100 – Rp 28,556,620 = Rp 131,799,480.

4.2 Pencatatan Dengan Metode Cadangan
Dari perhitungan pada awal Bab. Penulis mencoba untuk melakukan perhitungan kerugian piutang PT. House Of Sara Lee Cab Pramuka berdasarkan saldo piutang perusahaan per 31 Desember 2003 dengan menggunakan metode cadangan. Dimana dengan metode tersebut piutang dagang akan dihitung dengan menggunakan metode umur piutang. Dimana pada metode tersebut berisi saldo-saldo piutang dagang yang masih ada pada akhir periode, yaitu 31 Desember 2003. Dari saldo-saldo piutang tersebut kemudian dikelompokkan berdasarkan lamanya piutang tersebut menunggak. Diketahui kelompok umur piutang pada PT. House Of Saralee adalah 1-30 hari, 31-60 hari, 61-90 hari, dan yang terakhir adalah kelompok umur piutang yang menunggak lebih dari 91 hari. Selanjutnya setelah dikelompokkan berdasarkan umurnya piutang tersebut dikalikan dengan persentase yang telah ditetapkan berdasarkan pengalaman penerimaan kas dari piutang dari periode-periode yang lalu. Diketahui pada periode-periode yang lalu persentase kerugian piutang untuk umur 1-30 hari adalah 2 %, umur 31-60 adalah 4 %, umur 61-90 adalah 16 %, dan untuk umur piutang yang menunggak lebih dari 91 hari adalah 40 %.
Berikut ini adalah Daftar saldo piutang PT. House Of Sara Lee Cab Pramuka pada 31 Desember 2003 :
Tabel 4.2.1
Daftar saldo piutang PT. House Of Saralee 31 Des. 2003


No Nama Tgl Faktur Jumlah
1 Miftah Ilmiati 10 Maret 2002 9.912.120
2 Baby Mathilda 11 September 2002 18.644.500
3 Sylvia Agness 14 Juni 2003 12.413.500
4 Winny Maramis 21 Oktober 2003 2.360.080
5 Julie Andrean 23 Oktober 2003 14.564.250
6 Novi Aswandi 14 November 2003 9.874.500
7 Trilina Merdeka 15 November 2003 33.325.000
8 Goodken 17 November 2003 13.420.750

9 Ware & Beauty 18 November 2003 22.170.400
10 Audrey Ridwan 1 Desember 2003 12.400.000
11 Bart & Dreyfuss 4 Desember 2003 11.271.000
Jumlah 160.356.100

Berikut ini adalah saldo piutang per 31 Desember 2003 yang telah dikelompokkan sesuai umurnya :

Tabel 4.2.2
PT. House Of Saralee cab. Pramuka
Umur Piutang Dagang 31 Desember 2003

No Pelanggan Saldo per Kelompok umur piutang dalam hari
31 Des 2003 1-30 31-60 61-90 > 91
1 Miftah Ilmiati Rp 9,912,120 Rp 9,912,120
2 Baby Mathilda Rp 18,644,500 Rp 18,644,500
3 Novi Aswandi Rp 9,874,500 Rp 9,874,500
4 Winny Maramis Rp 2,360,080 Rp 2,360,080
5 Audrey Ridwan Rp 12,400,000 Rp 12,400,000
6 Sylvia Agnes Rp 12,413,500 Rp 12,413,500
7 Trilina Merdeka Rp 33,325,000 Rp 33,325,000
8 Goodken Rp 13,420,750 Rp 13,420,750
9 Ware & Beauty Rp 22,170,400 Rp 22,170,400
10 Bart & Dreyfuss Rp 11,271,000 Rp 11,271,000
11 Julie Andrean Rp 14,564,250 Rp 14,564,250
Rp 160,356,100 Rp 23,671,000 Rp 78,790,650 Rp 16,924,330 Rp 40,970,120
Sumber : House Of Saralee A.D. Tri Nawang Ratih Pramuka, Jakarta timur


Dari tabel di atas diketahui besarnya jumlah total piutang masing-masing umur. Adalah sebagai berikut :
Untuk piutang 1 – 30 hari = Rp 23,671,000
Untuk piutang 31 – 60 hari = Rp 78,790,650
Untuk piutang 61 – 90 hari = Rp 16,924,330
Untuk piutang > 91 hari = Rp 40,970,120
Rp 160,356,100

Seperti diketahui pada kebijakan PT. House Of Saralee pada penjualan kreditnya, saldo piutang yang telah dikelompokkan berdasarkan umurnya piutang tersebut dikalikan dengan persentase yang telah ditetapkan berdasarkan pengalaman penerimaan kas dari piutang dari periode-periode yang lalu. Dan diketahui pada periode-periode yang lalu persentase kerugian piutang untuk umur 1-30 hari adalah 2 %, umur 31-60 adalah 4 %, umur 61-90 adalah 16 %, dan untuk umur piutang yang menunggak lebih dari 91 hari adalah 40 %.
Perhitungan taksiran kerugian piutangnya akan terlihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.2.3
Penentuan Cadangan Kerugian piutang PT. House Of Saralee Cab. Pramuka

Umur Jumlah % Tak tertagih Cad. Kerugian piutang
0 – 30 Rp 23,671,000 2% Rp 473,420
31 – 60 Rp 78,790,650 4% Rp 3,151,626
61 – 90 Rp 16,924,330 16% Rp 2,707,893
Lebih dari 91 Rp 40,970,120 40% Rp 16,388,048
Total Rp 160,356,100 Rp 22,720,987




Umur piutang 1 – 30 hari Rp 23,671,000 x 2 % = Rp 473,420
Umur piutang 31 – 60 hari Rp 78,790,650 x 4 % = Rp 3,151,626
Umur piutang 61 – 90 hari Rp 16,924,330 x 16 % = Rp 2,707,893
Umur piutang > 91 hari Rp 40,970,120 x 40 % = Rp 16,388,048 +
Total taksiran kerugian piutang yang tidak tertagih adalah : Rp 22,720,987

Setelah diketahui jumlah taksiran piutang tak tertagih maka perusahaan membuat jurnal untuk mencatat peristiwa tersebut, adapun jurnal yang dibuat adalah :
Kerugian Piutang Rp 22,720,987
Cadangan Kerugian Piutang Rp 22,720,987

Dan jurnal yang dibuat pada saat akan dihapuskannya piutang adalah :
Cadangan kerugian piutang Rp 22,720,987
Piutang Rp 22,720,987

Kejadian ini juga akan mempengaruhi besarnya laba perusahaan tersebut. Berikut ini adalah laporan keuangan PT. House Of Sara Lee Cab. Pramuka tahun 2003 setelah adanya penghapusan piutang dengan metode cadangan yang dilakukan oleh penulis :











PT. House Of Saralee Cab. Pramuka
Laporan Rugi Laba
Per 31 Desember 2003


Penjualan Rp 301,606,213
HPP Rp 177,537,554

Laba Kotor Rp 124,068,659

Dikurangi :
Biaya Penjualan Rp 15,275,300
Biaya Adm & Umum Rp 12,920,000
Kerugian Piutang Rp 22,720,987
Biaya Lain-Lain Rp 4,250,250
Total Biaya (Rp 55,166,537)

Laba Sebelum Pajak Rp 68,902,122
Pajak (Rp 11,589,595)

Laba Ditahan Rp 57,312,527





Dari tampilannya di atas jelaslah bahwa kerugian piutang tersebut berpengaruh pada laporan Rugi Laba. Kerugian piutang tersebut akan mengurangi laba perusahaan sebesar Rp 22,720,987. Selain itu juga akan dilihat penyajiannya pada laporan Neraca :



PT. House Of Saralee Cab. Pramuka
Neraca
Per 31 Desember 2003

Aktiva Hutang
Aktiva lancar : Hutang lancar :
Kas Rp 102,274,500 Hutang pajak Rp 7,329,875
Piutang dagang Rp 160,356,100 Hutang lain-lain Rp 3,750,000
CKP Rp( 22,720,987) Total hutang lancar Rp 11,079,875
Total piutang Rp 137,635,113
Persediaan barang Rp 80,375,250 Hutang jangka panjang :
Biy. dibayar dimuka Rp 11,472,300 Pinjaman bank Rp 90,811,900
Total aktiva lancar Rp 331,757,163 Modal sewa Rp 87,531,750
Aktiva tetap : Tot.hut. jk. Panjang Rp 178,343,650
Depresiasi Rp 73,103,821 Total hutang Rp 189,423,525
Akum. depresiasi Rp ( 37,018,432 ) Modal :
Total aktiva tetap Rp 36,085,389 Modal pemilik Rp 145,000,000
Aktiva lain-lain Rp 23,893,500 Laba ditahan Rp 57,312,527


Total aktiva Rp 391,736,052 Tot. Hut. & Modal Rp 391,736,052

Dari perhitungan yang dilakukan penulis di atas dapat kita ketahui kerugian piutang PT. House Of Saralee Cab. Pramuka tahun 2003 adalah sebesar Rp 22,720,987. Hal ini berbeda dengan perhitungan yang dilakukan oleh perusahaan yaitu sebesar Rp 28,556,620. Jadi dapat disimpulkan bahwa perhitungan yang dilakukan oleh penulis lebih baik dibandindingkan perhitungan yang dilakukan oleh perusahaan, karena terdapat selisih perhitungan sebesar Rp 5,835,633,- ( 160,356,100 – 22,720,987 ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar