Jumat, 04 Juni 2010

makalah penelitian bab 2

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Piutang
Dalam rangka menghadapi persaingan yang semakin tajam pada saat ini, banyak perusahaan melakukan penjualan secara kredit untuk dapat meningkatkan volume penjualannya. Penjualan secara kredit tidak segera menghasilkan penerimaan kas, tetapi menimbulkan piutang, dan kemudian pada tanggal jatuh temponya, barulah piutang akan berubah menjadi kas.
Menurut Warren : piutang meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap entitas lainnya, termasuk individu, perusahaan, atau organisasi lainnya.
Menurut Skousen : piutang merupakan klaim uang pada perusahaan maupun individu. Klaim tersebut biasanya didapatkan dari penjualan barang, jasa, maupun dari peminjaman uang.

2.2 Penggolongan Piutang
Jenis-jenis piutang dapat diklasifikasikan sebagai berikut : (Al. Haryono Jusup,1984,70)

a. Berdasarkan Sumber Terjadinya :
1) Trade Receivable
Piutang yang timbul karena adanya penjualan barang atau jasa secara kredit dalam kegiatan usaha normal perusahaan.

2) Non Trade Receivable
Piutang yang timbul dari berbagai transaksi di luar kegiatan usaha normal perusahaan.

b. Berdasarkan Formal atau Tidaknya Perjanjian
1) Account Receivable
Piutang yang syarat pembayarannya tidak disertai dokumen tertulis (perjanjian formal).
2) Notes Receivable
Piutang yang syarat transaksinya dibuktikan dengan janji formal dalam hal pelunasan piutang dalam waktu tertentu.


c. Berdasarkan Lamanya Waktu Pelunasan
1) Current Receivable
Piutang dagang yang dapat ditagih dalam jangka waktu setahun.
2) Non Current Receivable
Piutang dagang yang merupakan investasi jangka panjang dimana piutang ditagih dalam waktu lebih dari satu tahun.

2.3 Mengestimasi Piutang Tak Tertagih
Setelah berupaya serius atas keterlambatan pembayaran piutang, mungkin perusahaan terpaksa menghentikan upaya tersebut. Jika pelanggan dinyatakan bangkrut, maka harapan perusahaan untuk memperoleh kembali piutangnya menjadi tipis. Jika pelanggan pindah ke luar kota atau negara, maka terlalu mahal untuk menagihnya. Itu semua berarti perusahaan mengalami kerugian. Kerugian ini adalah biaya atas pengelolaan piutang.
Seperti telah dijelaskan di awal bahwa piutang akan berubah menjadi kas pada saat tanggal jatuh temponya, maka ini mendakan bahwa piutang memiliki batas waktu dimana piutang tersebut harus dilunasi sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati oleh kedua belah pihak, yaitu pembeli dan penjual.
Dengan adanya batas waktu tersebut, belum menjamin tertagihnya suatu piutang. Piutang yang beredar semakin lama semakin kecil kemungkinannya akan tertagih. Oleh karena itu tidak semua jumlah piutang yang dimiliki oleh perusahaan dapat tertagih seluruhnya.
Jumlah piutang yang tidak tertagih dapat di estimasi untuk mengantisipasi kerugian yang timbul akibat biaya piutang tesebut. Estimasi piutang tak tertagih di dasarkan pada pengalaman perusahaan di masa lalu dan prediksi kegiatan perusahaan dimasa depan.
Estimasi piutang tak tertagih biasanya didasarkan pada (1) jumlah penjualan, seperti diperlihatkan dalam laporan laba rugi periode tertentu, atau (2) jumlah piutang, seperti diperlihatkan dalam neraca akhir periode, dan umur piutang usaha (Warren,et.al,1999,Tj.,329).
Estimasi berdasarkan penjualan dilakukan dengan menggunakan jumlah penjualan kredit selama satu periode untuk mengestimasi jumlah beban piutang tak tertagih.
Estimasi berdasarkan jumlah piutang dilakukan dengan menggunakan aging the receivable (penentuan umur piutang usaha).
Skedul umur piutang terdiri dari kolom-kolom yang memperlihatkan jumlah piutang dalam masing-masing kelompok umur. Titik awal dalam menentukan umur piutang adalah tanggal jatuh tempo piutang tersebut (Warren,et.al,1999,Tj.,330).

2.4 Pengertian Metode Analisis Umur Piutang

Dalam metode analisa umur piutang. Piutang masing-masing langganan dibagi dalam dua kelompok, yaitu belum menunggak dan menunggak. Yang dimaksud menunggak adalah sudah melebihi jangka waktu kredit. Piutang yang menunggak dipisah-pisahkan dalam kelompok berdasarkan lama waktu menunggaknya. Selanjutnya dari masing-masing jumlah tunggakan ditetapkan persentase kerugian piutangnya. Jumlah kerugian piutang yang dihitung dengan cara ini sudah mempertimbangkan saldo rekening. Cadangan Kerugian Piutang yang merupakan jumlah kerugian piutang. Berikut ini merupakan bentuk bagan pengelompokkan saldo piutang berdasarkan umur.


Nama Jumlah Belum Menunggak
Menunggak 1 –30 hari 31 – 60 hari 61 – 90 hari 91 – 180 hari 181 – 360 hari > 1 tahun
XXX XXX XXX XXX XXX
XXX XXX XXX XXX XXX
XXX XXX XXX XXX XXX
XXX XXX XXX XXX XXX
XXX XXX XXX XXX XXX
XXX XXX XXX XXX XXX
XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX
JUMLAH XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX

Pemisahan masing-masing piutang ke dalam kelompok-kelompok umur dilakukan dari data yang ada dalam buku pembantu piutang. Setelah piutang masing-masing langganan dapat dikelompokkan bersarkan umurnya. Langkah berikutnya adalah menentukan besarnya persentase kerugian piutang untuk masing-masing kelompok umur, seperti table dibawah ini :


Kelompok umur Jumlah (a) Kerugian piutang (b) Taksiran kerugian piutang
Belum menunggak XXX XXX% XXX
Menunggak 1 – 30 hari XXX XXX% XXX
Menunggak 31 – 60 hari XXX XXX% XXX
Menunggak 61 – 90 hari XXX XXX% XXX
Menunggak 91 – 180 hari XXX XXX% XXX
Menunggak 181 – 365 hari XXX XXX% XXX
XXX XXX% XXX (Y)




Rumus untuk menghitung jumlah Taksiran Kerugian Piutang adalah : (Efraim Ferdinan Giri,1993,115)
Taksiran Kerugian Piutang (Y) = jumlah masing-masing kelompok (a) * persentase kerugian piutang (b)

Dari perhitungan di atas diketahui jumlah kerugian piutang (y), hasil diatas belum menunjukkan jumlah kerugian piutang yang dibebankan. Jumlah piutang yang dibebankan adalah :
Taksiran Kerugian Piutang (Y) ditambah saldo debit atau dikurangi saldo kredit rekening Cadangan Kerugian Piutang.(Ali Machmud,1993,81)
Dalam menghitung penghapusan piutang tidak tertagih dapat digunakan dua metode, yaitu : (Ali Machmud,1993,72)

Metode penghapusan langsung.
Metode Cadangan.


2.5 Metode Penghapusan Langsung

Metode ini merupakan metode yang sangat sederhana, dan lebih didasarkan kepada suatu kenyataan daripada suatu taksiran. Pencatatan terhadap piutang tak tertagih dilakukan pada saat piutang tersebut diketahui secara pasti tidak tertagih.
Adapun jurnal pencatatan transaksinya adalah sebagai berikut : (AL. Haryono Jusuf,1984,78 )





Pada saat penghapusan piutang :
Kerugian piutang xxx
Piutang xxx

Pada saat pelunasan piutang :
Piutang xxx
Kerugian piutang xxx


Penerimaan uang dari piutang yang sudah dihapus :
Kas xxx
Piutang xxx

Pelunasan kembali dilakukan pada tahun berikutnya :
Piutang xxx
Penerimaan piutang
yang sudah dihapus xxx


Dengan format neraca seperti berikut ini :









Neraca
PT “X”
Per 31 Desember XXX

A. lancar H.lancar
Kas xxx Hutang xxx
Piutang xxx Pajak xxx
A. tetap
Gedung xxx Modal xxx
Depresiasi xxx Laba ditahan akhir xxx

Total aktiva xxx Tot. hutang & modal xxx



2.6 Metode Cadangan

Dengan metode ini, piutang tidak tertagih ditentukan setiap akhir periode akuntansi. Metode ini mencatat pengumpulan - kerugian piutang yang didasarkan pada taksiran tertentu atas jumlah piutang tak tertagih. Agar tujuan penandingan antara biaya dan pendapatan tercapai, kerugian piutang tak tertagih harus ditentukan secara periodik.
Dan jurnal pencatatan setiap trasnsaksi adalah sebagai berikut : (AL. Haryono Jusuf,1984,91)

Adanya taksiran kerugian piutang :
Kerugian piutang xxx
Cadangan kerugian piutang xxx

Saat piutang dihapus :
Cadangan kerugian piutang xxx
Kerugian piutang xxx

Saat pembayaran piutang :
Piutang xxx
Cadangan kerugian piutang xxx

Saat uang pembayaran diterima :
Kas xxx
Piutang xxx

Dengan bentuk format neraca sebagai berikut ini :
Neraca
PT “X”
Per 31 Desember XXX

A. lancar H.lancar
Kas xxx Hutang xxx
Piutang xxx Pajak xxx
Ckp (xxx)
xxx
A. tetap
Gedung xxx Modal xxx
Depresiasi xxx Laba ditahan akhir xxx

Total aktiva xxx Total hutang dan modal xxx
Perbedaan antara metode langsung dan metode cadangan hanya terdapat dalam penyajian piutang di dalam neraca. Jika metode langsung, hasil pengurangan antara piutang dan Cadangan kerugian piutang langsung disatukan dalam transaksi piutang. Sedangkan metode cadangan hasil pengurangan antara piutang dengan Cadangan kerugian piutang dijabarkannya.



javascript:void(0)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar